*Penantian tak bertepi*
Jakarta 26 Agustus 2022 Sangat teras ada sekat dalam komunikasi. Yang Awalnya sangat baik, sopan dan transparan sampai dalam keseharian ku pun tidak perlu di jelaskan karena si dia mencarinya sendiri. Waktu terus berputar mengelilingi bumi tempatku berpijak, seolah menggambarkan isi di kepalaku yang menanyakan kenapa dan mengapa si dia mulai dingin sedingin gunung es di Eropa. Aku selalu bertanya tentang apa salahku, cuman pertanyaan itu hanya di jawab oleh angin yang selalu berputar-putar dalam keheningan malam yang membuatku selalu penasaran. Aku tidak bisa lupa dengan karakter manjanya, karakter kanak-kanaknya, karakter apa adanya dan karakter pengayangnya tapi apalah daya aku hanya bisa memandangnya dalam syair2 yang tertinggal dalam benakku yang dia tulis untukku. Aku akan hanya bisa berdoa kepada sang Khalik agar dia bisa kembali pada sarung keris yang sudah lama menantinya. Ku titipkan doaku kepada sang purna agar di tembus kan kepada Tuhan, Bahwa ak...