Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Senin 14 Februari 2022
Pertemuan
: 13
Moderator
: Muliadi
Narasumber
: Susanto, S. Pd
Penulis
Sahril Al-Hamid
Bismillahirrahmanirrahim….
Alhamdulilah
pada malam ini allah SWT masih memberikan nikmat sehat kepada saya sehingga
bisa mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Kelas Belajar menulis.
Narasumber
kali ini seorang bapak dengan nama lengkap Susanto, S.Pd di komunitas biasa di
sapa Pak D, beliau dilahirkan di Gombong Kebumen, 29 Juni 1971 silam, saat ini
beliau menjadi guru kelas di SDN Mardiharjo, Kab. Musi Rawas, Prov. Sumatera
Selatan. Beliau kuliah mengambil jurusan S1 Pend. Bhs. Indonesia.
Pengertian
Proofreading
Proofreading
atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan,
tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.
Kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca,
ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata
dapat diminimalka.
"Hmm
... aku akan mulai membuat cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak
Mazmo," kata Cici.
Tanda
Elipsis atau Titik Tiga (...) dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu
kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan, biasanya untuk memberikan
jeda pada dialog.
Menurut
PUEBI tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi. Mengapa kata
"kata" dalam kalimat ditulis dengan huruf kecil ? Hal ini berkaitan
dengan aturan penulisan "dialog tag". Untuk ini pak D mazmo sangat
ekspert. Jadi, dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini
termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan
nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.
Perlu
juga diketahui bahwa proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca
atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal
atau belum. Jadi, tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau
tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang
sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.
Tugas
seorang proofreader
- Harus
bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika
dan dipahami.
- Memastikan
sebuah kalimat sudah efektif
- memastikan
susunan kalimatnya tepat
- substansi
sebuah tulisan harus dapat dipahami oleh pembaca
Katakanlah
seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks
terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami
meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut. Jadi,
tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan
tidak kehilangan substansi awalnya.
Mengapa
harus melakukan proofreading ?
- Proofreading
merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan.Terutama
jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas.
- Pastikan
tulisan Anda sudah jadi atau sudah selesai.
Yang
sering terjadi ketika "sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan
ini harus sempurna. Sehingga, muncul kehawatiran: nanti tulisan jelek, tidak
layak baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya.
Akhirnya terjebak untuk segera memperbaiki.
kapan
proofreading dilakukan oleh penulis ? Jika naskah sudah selesai, lakukan
proofreading setelah naskah diendapkan beberapa saat. Maksud kata
"saat" bisa hitungan jam atau hari. Agar dapat objektif Jika
proofrading dilakukan oleh penulis setelah naskah diendapkan, maka ketika
melakukannya, ia bertindak sebagai "CALON PEMBACA"
Langkah
proofreading
- Merevisi
draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan
memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.
- Merevisi
penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk
meningkatkan aliran teks
- Memoles
kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan
konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
- Cek
ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI & PUEBI, tetapi ada beberapa kata
yang mencerminka gaya penerbit pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI.
Konsistensi nama dan ketentuannya, Perhatikan judul bab, dan penomorannya
Di
atas berlaku untuk semua naskah, termasuk naskah tulisan di Blog. Hindari
kesalahan yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan
penyingkatan kata.
Sedikit
bahkan tidak adanya kesalahan penulisan (typo) akan membuat pembaca nyaman.
Kesalahan lain misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda
titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh
diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Untuk ini, penulis mestilah
menguasai EYD (sekarang PUEBI) dan kata-kata baku di KBBI.
Cara
Mudah Melakukan Proofreading pada Ejaan
Proofreading
jika diartikan adalah mengoreksi. atau bisa diartikan membaca ulang untuk
memeriksa sebuah penulisan supaya mengetahui apakah ada yang salah atau tidak.
Proofreading adalah aktivitasnya, proofreader adalah pelaku yang melakukan
aktivitas proofreading tersebut.
Proofreading
sangat berguna untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi pada
penulisan yang mungkin terjadi ketika menulis, Proofreading hampir sama dengan
editing, namun editing lebih fokus ke aspek kebahasaan, sedangkan proofreading
selain asfek kebahasaan juga harus memperhatikan isi atau subtansi dari sebuah
tulisan.
Perlu
waktu bebrapa hari untuk membaca naskah secata utuh, mengulang kembali bacaan
dan menandai kesalahan. lalu baca lagi disertai perbaikan tulisaan.
Jadi,
proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi
juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.
Proofreading merupakan salah satu
tahapan dalam penulisan sebelum akhirnya dapat dipublikasikan. Proofreading
merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak di lewatkan. Terutama jika
berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas.
Proofreading Sebelum Menerbitkan
Tulisan
Setiap buku yang diterbitkan maka
harus mengikuti prosedur kaidah bahasa Indonesia yang benar.
👉 Proofreading
(uji-baca) adalah membaca ulang sebuah tulisan, untuk memeriksa tulisan yang
salah dalam sebuah teks.
Kalimat yang saya kutip:
"Hmm...aku akan mulai membuat
cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo." Kata Cici.
masih bisa diperbaiki:
"Hmm ... aku akan mulai membuat
cerita fiksi berdasarkan kiat-kiat dari Pak Mazmo," kata Cici.*
Tanda elipsis atau titik tiga (...)
Menunjukkan dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
"Kata" ditulis dengan
huruf kecil karena ia tidak menunjukkan huruf yang menggunakan huruf kapital
atau tidak menunjukkan aturan dalam penulisan.
👉Melakukan Proofreading ada
kesalahan yang harus dilihat di dalamnya penggunaan tanda baca, ejaan,
konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, dan pemenggalan kata.
Editing dengan Proofreading mereka
berbeda
👉Editing khusus mengedit
aspek kebahasaan, isi atau subtansi dalam sebuah tulisan.
👉Sedangkan Proofreading
melihat kesalahan tanda baca atau ejaan, logika dari sebuah tulisan.
👉Tugas seorang proofreader
adalah membuat teks yang mudah dipahami oleh pembaca dan tidak kehilangan
subtansi awalnya.
Untuk menjadi seorang proofreader
yang baik agar mewujudkan tulisan mengikuti aturan penulisan Kaidah dalam
bahasa Indonesia maka posisi diri sebagai "CALON PEMBACA"
👉Langkah Pertama
Merevisi draf awal teks, seringkali
membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau
menghapus seluruh bagian.
👉Langkah Kedua
Merevisi penggunaan bahasa: kata,
frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
👉Langkah Ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan
tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki
kalimat kalimat yang ambigu.
👉Yang keempat
1. Cek ejaan. Ejaan ini
merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2. Pemenggalan kata-kata yang
merujuk ke KBBI
3. Konsistensi nama dan
ketentuannya
4. Perhatikan judul bab dan
penomorannya
Bagus.
BalasHapus