Guru Pencerah

 Jakarta 22 Juli 2022



Pengertian Guru

            Guru adalah tenaga kependidikan yang mempunyai pengaruh penting untuk peningkatan kemajuan dan pengembangan generasi bangsa, sebab guru memiliki fungsi untuk mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, membimbing dan mengevaluasi hasil dari apa yang sudah di acarkan ke peserta didik atau masyarakat.

Menurut Usman Guru adalah suatu jabatan atau profosi yang membutuhkan keahlian khusus menjadi guru. Pekerjaan ini tidak boleh dilakukan oleh orang yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai seorang guru. Sisi lain guru juga dapat kita klasifikasi menjadi tiga hal diantaranya adalah guru formal, guru non formal dan guru informal.

1.      Guru formal

Guru formal adalah guru yang mengajar di satuan lembaga pendidikan yang sudah di akui oleh negara seperti sekolah-sekolah atau madrasah-madrasah yang berada di tingkat kabupaten dan kota. Guru formal juga harus memenuhi syarat agar bisa menjadi guru atau tenaga pendidik di satuan pendidikan yang di tuju. Syarat-syarat itu antara lain harus lulus pada jenjang pendidikan yang jelas seperti SD, SMP, SMA dan Strata 1 (S1).

      Kalau saja syarat tersebut di atas belum terpenuhi maka jelaslah bahwa guru tersebut bukanlah guru formal akan tetapi orang yang memberikan bantuan pembelajaran tambahan untuk siswa dan siswa yang sedang belajar di pendidikan formal tersebut.

2.      Guru informal

Guru informal adalah guru yang berada di ruang lingkup keluarga seperti bapak, ibu, kakak, kakek, nenek bibi, paman dan semua keluarga yang memberikan, mengarahkan, menuntun dan menunjukkan suatu prilaku yang mengantarkan semua yang ada dalam keluarga menjadi karakter yang selalu mementingkan kepentingan dan kebaikan bersama dalam rangka untuk mewujudkan generasi bangsa yang lebih baik serta menciptakan suasana yang harmonis dalam ruangan keluarga.

3.      Guru non formal

Guru non formal adalah guru yang berada dalam ruang lingkup kehidupan bersosial dan bermasyarakat, guru non formal ini tidak memerlukan syarat pendidikan formal sebagai rujukan dan juga tidak juga perlu keluarga sendiri yang di kenal, akan tetapi guru non formal dalam hal ini adalah orang-orang yang rela mengisihkan waktunya untuk berbagi ilmu dengan masyarakat lain tanpa mengharapkan balasan yang lebih untuknya tapi balasan yang diinginkannya adalah mencerahkan kegelapan atau menghapus kebodohan dalam masyarakat.

Penulis sering menyampaikan kepada kolega ketika sedang berdiskusi “setiap orang adalah guru dan setiap tempat adalah sekolah”.

Jadi dalam kontek guru non formal ini yang penting disiapkan adalah kemampuan, kepengetahuan dan keilmuan agar ketika menjelaskan sesuatu tidak terlalu bingung masyarakat yang mendengarkan dan tidak cepat bosan bagi yang ada di hadapanmu.

MACAM-MACAM TIPE GURU

Sebelumnya sudah di bahas tentang apa itu guru, pada kesempatan sekarang  penulis ingin menjelaskan tentang tipe-tipe guru yang ada.

Menurut Yuyus Robentien (2019) guru di bagi menjadi lime tipe yang sering terjadi, antara lain adalah:

1)        Guru Khianat

Guru khianat itu adalah guru yang selalu menggampangkan pekerjaan tapi kerjaan tersebut tidak kunjung diselesaikan, datang suka terlambat hobi selfi dan membuka media social (Fb, Ig, Wa, youtube, internet, telegram dll). Atau suka ngobrol kesana kemari saat ada jam kosong.

Namun, dia suka membuat alasan kenapa kerjaannya tidak kunjung selesai karena terlalu banyak memikirkan masalah yang ada di rumah, yang katanya anak-anak suka rewel, suami/istri tidak mau memmbantu kerjaan rumah dan lain-lain sebagainya.

Jadi intinya dia tidak bisa focus dalam mengelesaikan pekerjaannya karena masalah yang dirumah yang dihadapinya.

Pada hal saat di rumah dia hanya sibuk dengan kesibukannya (selfi dan main media social atau upload status). Dari kebiasaan tersebutlah yang membuat masalah dalam rumah tangganya sehingga kerjaan yang di kantor atau sekolah terbawa-bawa dengan sikap keegoisannya.

2)        Guru Domestik

Guru domestic adalah guru yang selalu mementingkan tentang cinta dan keluarga. Seluruh waktunya dihabiskan untuk kepentingan keluarga, sehingga saat dikantor atau disekolah yang ada hanya tenaga sisa, badannya loyo, mukanya kusam, suka mengantuk di kelas (saat mengajar) bahkan niat kerjaanyapun “asal menggunggurkan kewajiban”

3)        Guru Overload

Guru overload adalah guru yang selalu cinta akan profesinya dan sangat perfec dalam bekerja sehingga sampai lupa waktunya jam pulang. Datang paling awal (pagi-pagi) serta pulang paling akhir, bahkan pulang sampai malam dan itupun sisa kerjaannya masih diselesaikan di rumah sehingga tubuhnya terlihat lelah dan lunglai. Tak perduli akan keberadaan suami/istri atau anak-anak, bawaannya marah-marah terus keanggota keluarga.

4)        Guru Profesional dan Proporsional

Guru Profesional dan Proporsional adalah guru yang menjalankan fungsi secara adil dan sesuai dengan keberadaannya. Saat disekolah dia mengerjakan pekerjaan kantor secara professional dan saat dirumah pun ia melayani keluarga dengan cara yang hangat dan menyenangkan.

5)        Guru Tauhid dan Guru Kehidupan

Guru Tauhid dan Guru Kehidupan adalah guru yang menjalankan seperti poin 4. Namun selalu ada tambahan nilai tauhid, akhlak, dan syariah dalam pembelajarannya baik sedang disekolah maupun sedang berada di rumah atau dilingkungan masyarakat.

Dari lima point di atas dapat disimpulkan bahwa guru yang di idamkan oleh siswa dan masyarakat adalah guru yang professional dan proposional serta guru tauhid dan guru kehidupan sebab dengan dua tipe guru tersebut diatas akan bisa memberikan pencerahan, kesejukan dan kedisiplinan bagi siswa atau murid yang sedang mengikuti apa yang diajarkan oleh guru tersebut.

 

lanjutannya lain kesempatan. insya allah.....

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerobak Bakso Hati

Semua Orang bisa jadi Penulis

Indonesia Berkarakter