Gerobak Bakso Hati

17 Januari 2022
Tulisan 2
Sahril Basaid Al-Hamid




Setiap pagi jam 08:00 sosok suami istri selalu berada di pinggir jalan dekat dengan tempat kerjaanku sebut saja namanya bu murni dan pak maman, sepasang suami istri yang selalu kompak dalam menjalankan usaha atau bisnisnya "BAKSO HATI" Namanya mereka alasan menjual bakso untuk menghidupkan keluarganya dan membiayai sekolah anak-anaknya dengan harapan bahwa anak mereka kelak akan menjadi tokoh besar di kehidupan keluarganya, masyarakat tempat tinggalnya dan bahkan di negaranya, itulah untain kata yang selalu dia sampaikan kepada setiap pembeli yang mengajaknya diskusi di kala mereka sedang melayani pembeli, dengan kata-katanya yang santun membuat pembeli nyaman datang lagi ke tempatnya. 

Bakso Hati yang mereka jual memang beda dengan bakso kebanyakan, bakso ini enak karna di baluti dengan cinta dan hati yang tulus sehinga rasanya enak, renyah dan nikmat. Saya selalu mampir di tempat Bakso Hati pas saya keluar istirahat di kerjaan, biasanya pas jam 09:20 saya pasti mengajak teman-teman saya kali ini saya ajak Muhammad Ali tapi biasa saya panggil Ali untuk mencicipi bakso tersebut dengan harapan teman-teman sekantor saya bisa menjadi langganan setia atau langganan tetap bu murni dan pak maman. 

Seperti biasa dikala mereka sedang menyiapkan pesanan saya dan teman saya, saya selalu membuka percakapan dengan menanyakan "bu apa kabar dan bagaimana kabar anak-anak dirumah 
Ibu murni " Alhamdulillah baik mas, Anak-anak juga semua baik dan sekarang mereka sedang pergi sekolah dan kuliah
Lantas teman saya di samping menyenggol tangan saya dengan nada pelan dia tanya "bro kamu kenal ibu tukang Bakso ini" Langsung saya jawab "kenal brow ini tempat biasa saya makan kalau lagi istirahat, bahkan saya sudah sering diskusi, berbagi cerita, berbagi pengalaman dan bahkan saya salut sama pak maman karna pak maman memiliki semangat yang besar untuk menjadikan kedua anaknya menjadi anak yang berguna dan bermanfaat
Emang siapa nama anaknya brow? Tanyanya dengan nada penasaran. 
Mau tau benar atau mau banget... Hehehe sambil aku menggodanya. 
Mau tau banget brow oy cewek apa cowok anaknya brow? 
Langsung pertanyaan buayanya muncul, maklum mantan orang kalem yang tiba-tiba jadi playboy, beberapa menit terdiam sambil mengingat diskusi sama bu Murni tentang anaknya dan setelah ingat saya langsung menjawab "anaknya ada 2 yang satu namanya Aini masih SMA kelas 2 dia ambil jurusan Bahasa di sekolah dan anak itu selalu dapat peringkat 2 loh di kelasnya, sedangkan yang satunya lagi namanya Dita dia kuliah di kampus Universitas pancasila jurusan  psikologi sekarang sudah semester 6" 
Langsung saya lontarkan pertanyaan  balik " "Maksudnya tanya-tanya begini pasti ada maunyakan... Hahaha., tanyaku sambil meledek
Dia terdiam tersipu malu dan kehabisan kata untuk membalas pertanyaan ku. 

Tiba-tiba di waktu yang bersamaan bu murni langsung menghampiri saya dan teman saya "mas ini bakso hatinya sudah siap, kalau mas mau pake saos dan kecap di sebelah kiri grobak ada kok langsung di ambil aja ya mas" Pangkasnya dengan kata-kata lembut selembutnya wajahnya. 

Tak tunggu lama kamipun langsung mengambil mangkok bakso hati itu dan siap di santap, karna bakso nya enak kuahnya pun kami habiskan, saya langsung buat candaan ke pak maman dan bu murni " Bu kayaknya akan ada pelanggan baru ne yang setia datang setiap hari ketika jam istirahat tiba" Hehehe.  Bu murni langsung celetuk nggak apa-apa mas semakin sering kesini semakin senang saya dan bapak, ungkapnya dengan polos. 

Setelah lama ngobrol di tempat bakso hati ini kamipun tidak sadar bahwa waktu masuk kantor sudah lewat 2 menit, maka dengan terburu-buru kami langsung pergi ketempat kerja sambil bilang ke pak maman "pak kita masuk dulu ya sudah lewat jam istrahat soalnya.

 Dan setelah itu ceritapun selesai. 
Terimakasih sudah menikmati ceritaku kali ini, kritik dan masukan sangat di tunggu








Komentar

  1. Balasan
    1. Alhamdulillah ql bu manik sudah bilang bagus, semoga langkah ini bisa di teruskan kedepan

      Hapus
    2. Kereen banget guruku.. Pak. Sahril...

      Hapus
  2. Keren...hanya tanda bacanya aj pak butuh diedit lg...salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah terimakasih bunda atas masukkannya, kedepan insya Allah di perbaiki lagi, salam literasi bunda hebat

      Hapus
  3. Sy baca dr awal sampai akhir ...mantap pa ..apalagi jika ditengah makan bakso ada sosok lain yg datang misalnya kehadiran si Dita dan si Aini ..hehe ...lanjut pa

    BalasHapus
  4. Bakso hati sepertinya saya belum pernah ketemu tuh, boleh donk kasih unjuk di mana Pak Sahril. Artikel yang membangun.

    BalasHapus
  5. Awal yang sangat bagus. Tetap jaga semangat untuk menulis.

    BalasHapus
  6. Mantap terus dan terus ayo belajar sepanjang hayat ,he he he mantap tinggal memoles .

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis buku dari karya ilmiah

MENJADI PENULIS MAYOR

“MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU”