MENULIS DI KALA SAKIT
Senin, 7 Maret 2022
Pertemuan : 22
Moderator : Dail Ma'ruf
Narasumber : Suharto, M.Pd
Penulis Sahril Al-Hamid
bismillahirrahmanirrahim....
alhamndulilah atas nikmat allah SWT yang diberikan pada saya malam ini sehingga saya masih bisa menjalankan rutinitas setiap malam selasa dalam rangka mengikuti pelatihan belajar Menulis yang di bimbing oleh Om Jay.
sangat senang rasanya bisa menimba ilmu langsung dari narasumber hebat yang selalu memberikan masukan dan memotivasi kepada saya supaya bisa membuat buku solo secepatnya. rasa tidak percaya sebenarnya datang menghampiri saya hari ini begit lihat foto di pamplet yang menjadi narasumber adalah pak suharto, M.Pd yang memang selalu memberikan komentar dalam tulisan saya yang di post ke grup IGI JAKUT, sejujurnya saya tidak pernah membayangkan akan hal ini. tapi bersyukur karena sempat berkomunikasi awal sama pak suharto.
masukkan-masukkan beliau luar biasa sehingga dikala saya sedang menghadapi masalah kebuntuan dalam perjuangan menulis. pada suatu ketika saya kontak langsung sama pak suharto tentang buku solo apa yang seharusnya saya kerjakan dan alhamndulilah saya diberikan pencerahan olehnya dan sekarang saya sedang membuat peta konsepnya dan insya allah akan segera di buat "mohon bantuannya pak suharto, insya allah suatu waktu saya akan berkujung kerumah".
selanjutnya tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada moderator hebat yang senantiasa hadir untuk mengisi ruang-ruang kecil dalam tulisan-tulisan yang saya buat. pak Dail Ma'ruf adalah moderator handal serta penulis yang luar biasa.
dalam kesempatan malam ini moderator memberikan penjelasan tentang aturan dalam pelatihan malam ini diantaranya adalah :
Acara kita akan berlangsung 2 jam dan akan kita bagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama 1 jam untuk penyampaian materi, dan sesi kedua 1 jam untuk tanya jawab. Yang akan bertanya tentang materi malam ini silahkan japri ke no . 087871926678.
setelah menyampaikan aturan dalam pelaksanaan pelatihan malam ini selanjutnya moderator mempersilahkan peserta berdoa dan setelah selesai berdoa moderator langsung mempersilahkan narasumber.
awal penyampaian materi yang disampaikan oleh narasumber adalah rasa syukur kepada allah atas nikmat dan karuniahnya dan dilanjutkan dengan mendoakan peserta pelatihan agar diberikan kesehatan oleh allah SWT. hal ini sangat saya apresiasi pembukaan dibangun dengan berdoa kepada tuhan dengan harapan yang dilakukan dapat bernilai ibadah disisinya.
selanjutnya narasumber memberikan informasi bahwa sebelum sakit pun sudah punya 1 buku solo, 2016 awal ikut belajar menulis, 2017 ikut intens di Cipanas kenal penerbit. Tapi semua awal karir pak suharto di mulai dari Om Jay.
dalam kondisi yang sangat menggebu-gebu ingin menjadi penulis tapi datang hikmah dari allah SWT yang memberikan ujian kepada narasumber terkena sakit yang cukup lama hingga 1 tahun tidak bisa gerak.
Apa saja persaan yang ada di hati Cang Ato Saat sakit sekian lamanya...
Tiga tahun delapan bulan saya masih berjuang untuk pulih. Saya tidak tahu sudah berapa biaya yang dikeluarkan. Saya hanya yakin Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuannya. Saya nikmati saja ujian dari Tuhan ini sambil terus menyukuri nikmat lain yang Tuhan berikan
Sakit yang saya alami saya ibaratkan seperti pembuskus permen sebagaimana kata pak Nasrullah dalam bukunya magnet rezeki. Beliau mengatakan ujian dan musibah laksana sebuah permen. Pembungkusnya adalah musibah, tetapi di balik pembungkus itu Allah sudah sediakan berjuta kenikmatan. Maka itu, terimalah dengan ikhlas dan banyak bersyukur. Intinya dibalik segala sesuatu ada mengandung hikmah.
Subhanallah 3 tahun lebih 8 bulan.... insya allah termasuk maashoobiriin .,sungguh ungkapan yang tinggi makna dan sarat hikmah. Lanjutkan Cang .
Tidak ada yang saya dapat lakukan dalam kondisi serba keterbatasan, kecuali membaca dan menulis. Dahulu menulis dengan alat tulis dan membaca harus membuka buku. Kini zaman teknologi cukup dengan gawai/smartphone kita bisa membaca dan menulis.
Semua berawal dari tidak aktifnya saya karena tubuh tidak bisa bergerak selama satu tahun. Terkadang agak stres juga karena tidak ada yang dikerjakan, hanya melamun seorang diri di kamar. Sesekali saya minta televisi dihidupkan. Karena tidak bisa menekan remot televisi tidak pernah ganti channel. Lama-kelamaan boring juga.
Tiba-tiba ada suara dari gawai istri saya yang tertinggal. Saya pinta asisten rumah tangga untuk mengambilkan dan meletakkan di atas dada saya dengan beralaskan bantal. Saya mencoba menyentuh gawai, ternyata bisa tersentuh. Setelah istri pulang dari mengajar saya bertanya kepada istri dimana gawai saya. Maklum sudah 1,6 tahun saya tidak melihat gawai. Istri pun langsung mengambilkan gawai. Saya minta dibelikan peket internet dan berganti nomor. Karena nomor yang lama sudah tidak aktif.
ya Allah, untung saja punya istri dan keluarga yang juga hbt. sabar dan kuat. Dari sinilah saya lacak akun Facebook saya. Butuh waktu tiga hari baru ketemu fasword. Mulailah saya menulis dan memposting kondisi saya. Dapat satu pekan menulis timbul dalam pikiran. Kenapa saya tidak menulis apa yang sedang saya alami saja. Akhirnya saya menuliskan Mulai dari saya terserang penyakit, dirawat di rumah sakit, bagaimana saya menjalani selama di rumah sakit, peristiwa-peristiwa yang terjadi selama sakit, dan saya tutup tulisan sampai kembali ke Madrasah.
Ini rahasinya ...jika ingin punya buku
Saya menulis sesuai kronologis yang terjadi, jadi secara berurutan. Seperti melihat sinetron berseri. Banyak apresiasi dari sahabat Dumai. Bahkan tulisan saya dinantikan dan ditunggu kehadirannya. Pembaca pun saya ajak menentukan judul artikel terakhir. Banyak yang memberikan judul artikel terakhir. Saya memilih"Kembali ke Madrasah". Kenapa kembali ke madrasah? Ya, karena saya berawal dari madrasah lalu ke rumah sakit dan tak pernah kembali selama 18 bulan. dan buku itu judulnya kembali ke madrasah...
Ketika dipertengahan jalan ada sahabat sekaligus seorang narasumber yang memberikan ilmu kepada saya ketika saya ikut pelatihan dengan KSGN. Beliau menghubungi saya. Beliau sempat mengikuti tulisan saya. Beliau bertanya-tanya tentang tulisan yang saya tulis. Apakah saya sedang menulis kisah orang atau kisah sendiri. Karena tokoh utama saya ganti dengan kata "AKU".
boleh kita lihat buku pertama setelah kembali bisa menulis?
Beliau langsung menghubungi saya lewat vicol. Otomatis beliau melihat kondisi yang sebenarnya. Kurus seperti tengkorak hidup, suara tidak jelas, selang NGT masih menempel di hidung, selang ventilator masih menempel di leher. Beliau terharu dan mencoba melacak tulisan saya dari awal. Baru seperempat jalan beliau tidak sanggup lagi membacanya.
Seminggu berselang Om Jay menghubungi saya lewat vicol. Beliau pun terharu tetapi beliau salut dan mengapresiasi tulisan saya. Dari sinilah Om Jay mengajak saya untuk ikutan pelatihan menulis. Saya pun ikut walau terkadang tubuh ini tak mampu mengikuti. Alhamdulillah, karena lewat WhatsApp, materinya bisa saya baca di siang hari. Selanjutnya materi tersebut saya simpan di blog lalu saya jadikan sebuah buku "Belajar Tak Bertepi"
Dari mengikuti pelatihan menulis gelombang 8, setidaknya memperkaya tulisan saya. Dan tulisan saya semakin hidup. Karena semua benda yang ada disekitar ruang rumah sakit saya ikut sertakan dan saya visualisasikan seperti suatu yang bernyawa. Kalau kata Om Budiman salah satu narasumber pelatihan ini. Disebut dengan istilah CERPENTING (cerita pendek tidak penting). Bisa bapak dan ibu baca di buku saya. Kalau Bapak dan ibu baca. Saya yakin langsung bisa nulis buku cerita hari itu juga.
narasumber menulis buku kisahnya sendiri dengan judul"GBS Menyerangku" kisah nyata seorang guru bergulat dengan penyakit langka dengan menulis. Alhamdulillah, setelah jadi buku banyak yang berminat hingga kini.
setelah menceritakan tentang bukunya narasumber melanjutkan untuk memotivasi kami selaku peserta pelatihan 23-24 kelas menulis. Menulis setiap hari maka ratusan artikel sudah saya miliki. Saya simpan di Facebook dan blogspot. Dari artikel inilah saya jadikan buku kedua ketika sakit. Yaitu, Menuju Pribadi Unggul. Untuk memperindah tulisan dibuku, saya berguru dan langsung dibimbing oleh bapak Akbar Zaenudin. Setelah jadi beliau menyarankan untuk mencoba dikirim ke penerbit mayor. Saya tidak bersedia, karena terlalu lama menunggu diterima atau tidaknya. 2/3 tulisan di blog belum saya bukukan lagi hingga sekarang. Karena saya menulis bentuk buku yang lain.
narasumber menjelaskan tentang kondisinya yang sering sesak dada tapi rasa sakit itu tidak membuat komitmennya dalam menulis pada dan akhirnya buku kedua saat sakitpun terbit dengan judul "Menuju Pribadi Unggul"
Hampir setiap hari saya menulis, kebetulan masa pandemi covid-19 terjadi, sehingga hampir dua tahun bekerja dari rumah. Waktu-waktu kosong itulah saya manfaatkan untuk menulis. Saya tidak bisa tidur sebelum mendapatkan ide untuk menulis. Sehingga terkadang saya banyak menerawang sampai dapat ide apa yang besok saya tulis.
Sakit tidak selamanya berarti musibah. Sakit bisa menjadi sebuah nikmat yang bisa kita ambil hikmahnya. sesuai dengan hadist nabi:
“Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia mendapapt kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya.” (HR Muslim)
tidak hera cing ato bisa menulis banyak buku solo di antaranya :
Daftar buku solo.
1. Mengejar Azan (dua bulan sebelum sakit) 2018
2. GBS Menyerangku 2020
3. Menuju Pribadi Unggul2020
4. Kompilasi kisah inspiratif 2021
5. Belajar tak bertepi 2021
6. Aisyeh Menunggu cinta (Roman Betawi)2021
7. Menepis kesulitan menulis 2021
8. Gadis pemikat (cerpen) 2022
9. Kado khusus sang bintang (motivasi belajar)2022
10. Lentera Ramadan 2022
Sedang digarap
11. Catatan harian guru blogger madrasah
12. Cing Ato Belajar pantun
13. Cing Ato Belajar puisi
14. Menulis dikala Sakit.
Ya ampun lengkap sekali pak, luar biasa pak dalam resumenya, makin tambah bagus
BalasHapusMasya Allah ,lengkap sekali paling Sahril resumenya
BalasHapusMaaf salah ketik Pak Sahril
Hapuswah mantap sekai bahasanya pak,salam literasi
BalasHapusKereen habis.. Super banget... Slm literasi
BalasHapusMantap kren Luar biasa
BalasHapusSempurna lah pak Sahril
BalasHapusLuar biSa perjuangan cing ato
BalasHapusSemakin di depan kereeen
BalasHapusSiap bunda hebat.,
HapusLengkap banget Pak.. Mantep
BalasHapusTerima bunda hebat
HapusKenapa setiap.bertemu kata ganti "saya", saya harus mengulangi kalimat di awalnya ya....ah, sudahlah...resumenya lengkap Pak. Enak ya bisa sowan ketemu Cing Ati langsung...mantap
BalasHapusTerimakasih bunda sudah beri masukkan, cuman disini kelemahan saya dalam menulis, kayaknya saya masih kurang bacaan bunda sehingga terulang kata yang sama, menulis itu memang tidak mudah qlo belum mulai, , hehehe
HapusTerimakasih kritik dan sarannya bunda hebat
Selalu ada mentari dibalik awan .ada hikmah dibalik musibah.resumenyq keeren
BalasHapusMantap bang.. lanjut buku solo
BalasHapusYang penting yakin tuk mulai nulis, nulis dan nulis.. Itu saja
BalasHapusMantap pak
BalasHapus