Cara terbaik mengingat mati
Jakarta 24 Agustus 2022
Setiap mahluk yang hidup di dunia ini pasti akan mengalami kematian namun yang membedakan hanyalah waktu, cepat atau lambat, duluan atau belakangan.
kematian itu akan datang menghampiri siapapun, kedatangannya tidak memandang dia orang sakti, orang hebat atau orang baik, orang jahat, tokoh masyarakat maupun pemuka agama.
Kematian juga tidak bisa di tukar dengan harta benda ataupun kekuasaan dan jabatan, kematian bersifat pasti dan kepastiannya sudah dijelaskan dalam QS. Ali Imran Ayat 145
.وَمَا انَ لِنَفْسٍ لَّا للَّهِ ا لًۭا ابَ لدُّنْيَا ا ابَ لْءَاخِرَةِ ا لشَّٰكِرِينَ
Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami memberikan pahala (dunia) itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami memberikan (pula) pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. 3:145).
Merujuk dari Surah tersebut diatas sudah jelaslah bahwa setiap yang bernyawa akan pergi meninggalkan dunia yang fana ini dan yang pergi pun tidak membawa kemewahan yang dia dapatkan selama bertahun-tahun, kekuasaan yang selalu di banggakan serta istri dan anak yang selalu di manja dan di sayang-sayang namun yang ia bawa hanyalah amal perbuatannya di dunia.
Imam Al Gazali pun pernah memberikan nasehat kepada murid-muridnya yang sedang berkumpul, beliau mengatakan bahwa yang paling dekat dengan dunia adalah kematian.
Umumnya ketika ada pertanyaan, apa yang paling dekat dengan dunia, hampir kebanyakan orang akan menyatakan bahwa yang dekat dengan dunia itu adalah orang tua, istri, anak, teman, keluarga, kolega dan lain sebagainya.
Akan tetapi jawaban itu masih kurang tepat karena tidak selamanya orang yang disebut di atas berada di sisi kita sehingga Imam Al Gazali mengatakan yang sebenarnya dekat dengan dunia ialah kematian. Karena kematian tidak ada satupun yang tahu kapan akan datang untuk menjemput kita.
Ada yang Perlu kita ketahui semua bahwa ada tiga hal yang dirahasiakan Allah mengenai kematian. Pertama, kapan kita akan meninggal. Yang kedua, dimana kita akan meninggal. Yang ketiga adalah bagaimana kita akan meninggal.
Tiga hal tersebut yang selalu kita ingat untuk terus berbuat baik selama kita hidup di dunia ini untuk bekal kita apabila sewaktu-waktu Allah memanggil kita untuk menghadap kepadanya.
Sisi lain Imam Al Gazali mengatakan "Cara terbaik dan bermanfaat dalam bertafakur tentang mati/meninggal adalah mengingat kawan-kawan dan tetangga-tetangga yang telah meninggal dunia, bahwa mereka berada di dalam kubur di bawah tanah, dan membayangkan keadaan serta wajah mereka di dalam kubur," Ungkapnya.
Jadi untuk itu sering-seringlah mengintrospeksi diri agar kita tidak lupa dengan apa yang akan terjadi di hari selanjutnya (kematian), sehingga kita tidak melakukan perbuatan yang semena-mena ketika diberikan kepercayaan atau amanah untuk menjadi penguasa, tidak juga sombong apabila diberikan rezeki lebih oleh allah serta tidak membanggakan diri apabila diberi istri yang sangat cantik atau anak yang tampan.
Tapi syukurilah yang sudah diberikan Allah kepada kita sebab semua yang di berikan oleh Allah kepada kita akan dimintakan pertanggungjawaban disisinya ketika kita wafat kembali menghadapnya di akhirat kelak.
Komentar
Posting Komentar