Indonesia Berkarakter

 Jakarta 25 Agustus 2022



Negara yang merdeka sudah tentu memiliki Dasar atau pedoman untuk mengatur dan mengelola hal-hal yang di anggap penting di negara tersebut seperti ekonomi, sosial masyarakat, politik dan hukum sehingga tercipta kehidupan yang aman, damai, tentram, adil dan sejahtera. 

Begitupun halnya dengan negara Indonesia yang menjadikan pancasila sebagai dasar atau pedoman negara, yang mana di dalamnya terdiri dari lima sila. Sila pertama ketuhanan yang maha Esa, sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, sila ketiga persatuan Indonesia sila ke empat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta sila ke lima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sisi lain pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara di negara Indonesia ternyata di gali dari karakteristik budaya para leluhur seperti yang tertuang dalam Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan juga Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, yang menjelaskan tentang pancasila krama. 

Jadi apa itu pancasila krama? 

Pancasila Krama adalah sebutan bagi pandangan hidup Bangsa Indonesia yang diadopsi menjadi Pancasila saat ini.

Secara terminologi Pancasila Krama berasal dari tiga kata, yakni panca yang berarti lima, sila berarti jumlah aturan dasar atau pedoman, dan krama berarti tata krama.

Sehingga dapat diartikan Pancasila Krama adalah sebagai lima aturan dasar kehidupan dalam masyarakat yang sesuai tata krama dan perilaku yang baik. 

Oleh sebab itulah, Pancasila menjadi dasar perilaku, adab, akhlak, dan moral masyarakat Indonesia.

Dari Pancasila Krama inilah yang kemudian dijadikan rujukan oleh para pendiri bangsa Indonesia untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat, jadi tidak heran apa bila negara Indonesia adalah negara yang memiliki nilai-nilai sopan santun yang tinggi serta adab yang baik. 

Adapun Isi Pancasila Krama yang ada dalam buku Sutasoma adalah sebagai berikut.

Berpegang Teguh pada Tuhan Yang Maha Esa

Jika ingin mengalami kemajuan, masyarakat diharapkan untuk terus berpegang teguh kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sikap Perikemanusiaan

Dengan berpegang teguh kepada nilai ketuhanan, maka sikap manusia terhadap manusia lain akan lebih baik.

Bersatu

Dengan bersatu terhadap sesasa serta meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa, segala tujuan pasti akan dicapai dengan lancar.

Bijaksana dalam permusyawaratan

Seorang pemimpin diharapkan untuk selalu bijak dalam mengemban amanat rakyat, memperhatikan rakyat.

Bersikap adil

Bersikap adil tanpa memandang perbedaan menjadi dasar dari kemajuan manusia.

Dari lima dasar pancasila krama di atas ada hal-hal yang menjadi pantangan dan larangan yang harus diperhatikan, yaitu

1. Larangan membunuh terhadap segala makhluk hidup

2. Larangan mencuri

3. Larangan berzina

4.Larangan berdusta

5. Larangan minum minuman keras

Merujuk dari penjelasan yang ada dalam buku Sutasoma tersebut, jadi jelaslah bahwa nenek moyang kita dahulu sangat memprioritaskan kehidupan dalam Masyarakat yang baik dan menjunjung tinggi tata krama terhadap masyarakat yang lainnya. 

Lantas bagaimanakah dengan kehidupan kita sekarang, apakah sudah mewujudkan dalam kehidupan kita sehari-hari dilingkungan masyarakat kita.

Penulis melihat ada krisis moral dan perilaku yang terjadi di bangsa Indonesia, hal ini bukan tanpa dasar misalnya saja kasus korupsi yang turus merajalela, kasus pembunuh yang terus meningkat, kasus pemerkosaan anak di bawah umur sudah banyak terjadi sampai pada kasus obat-obatan terlarang serta minuman keras yang seolah tidak ada hentinya. 

Bahkan banyak generasi dinegara Indonesia melupakan pentingnya nilai-nilai moral dan nilai-nilai tatakrama terhadap kehidupan di masyarakat. 

Hal ini bisa di buktikan dengan maraknya anak yang sudah mulai banyak tidak menghormati orang tua, menelantarkan orang tua dan bahkan tidak mengakui orang tua sendiri, sisi lain cara komunikasi anak-anak pun sekarang sudah tidak memandang umur apakah itu anak kecil, teman sebaya dan bahkan orang tua sekalipun, mereka tetap memakai bahasa pergaulannya sekarang. 

Menurut penulis disinilah peran kita semua yang tersadarkan akan pentingnya Indonesia yang berkarakter, mari kita terus melakukan upaya-upaya pencerdasan terhadap generasi selanjutnya dengan cara menuntun, memberi contoh dan mengarahkan untuk kebaikan Indonesia masa depan. 




Referensi:


Wardani, Ida Kusuma. (2019). Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. Wonosobo: Gema Media.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis buku dari karya ilmiah

MENJADI PENULIS MAYOR

“MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU”