Membangun silaturahmi dalam merawat tradisi

 Jakarta 20 Agustus 2022


Malam yang begitu indah, seindah harapan yang ku inginkan. Keinginan untuk menjaga jiwa dalam kerukunan serta mewujudkan rasa persaudaraan yang harmonis. 

Keharmonisan itu akan terwujud dengan cara yang sederhana, cukup berkumpul dan melepas rindu dengan balutan keilmuan yang mengantarkan pada satu titik kedekatan pada sang Khalik (Allah SWT). 

Tepat pada tanggal 20 Agustus 2022 kami pemuda-pemuda yang lahir dari rahim ibu yang tinggal di pelosok negeri, mencoba datang mengadu nasib di ibu kota negara (jakarta) dengan mengharapkan peningkatan keilmuan, penambahan pengalaman serta Memperbanyak saudara. 

Pertemuan ini banyak hal yang kami bahas termasuk mengingat peran pemuda dalam merebut kemerdekaan. Adapun peran pemuda saat itu adalah mendesak ir. Soekarno untuk segera melakukan proklamasi kemerdekaan tapi hal tersebut tidak di lakukan oleh soekarno lantaran masih ingin mempertimbangkan dan merembuk tentang nasib Indonesia kedepan. 

Jadi dalam pembahasan tersebut tidak lupa kami selaku pemuda yang terlahir di pelosok desa mengkorelasikan apa dan bagaimana langkah kami kedepan untuk membangun desa kelahiran kami sehingga bisa lebih baju dan berkembang. 

Ada banyak yang memberikan masukkan yang membangun untuk di kerjakan oleh pemuda, misalnya dengan membuatkan komunitas yang merangkul supaya bisa menciptakan hasil karya, baik karya seni ataupun olahan makanan dan lain-lain. 

Tapi ada juga yang memberikan gambaran tentang kondisi pemuda ketika desa itu dijadikan desa pariwisata, diantarnya adalah terkikisnya nilai-nilai agama, budaya dan tatakrama atau sopan santun. Menurutku hal ini akan menjadi PR besar bagi semua, bukan hanya di pemuda, orang tua, tokoh masyarakat atau bahkan pemerintah. 

Kerja kolektiflah yang akan membuat pemuda, orang tua dan masyarakat menjadi sejahtera bukan hanya terfokus pada kinerja pemerintah saja, mengkritik pemerintah untuk kepentingan masyarakat umum itu boleh dilakukan, karena dengan kritikan tersebut maka akan terbuka jalannya kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan. 

Apabila pemimpin tidak ingin diakritik oleh pemuda atau masyarakat maka pemerintahannya itu sudah di pastikan tidak berpihak kepada masyarakat, baik untuk kemakmurannya, kesejahteraannya dan keadilannya. 

Menurutku malam ini malam yang sangat luar biasa karena pemuda bisa dengan cermat mengambil pelajaran dari yang di bahas, adapun pelajaran itu menurutku adalah:

1. Teruslah belajar dimanapun tempatnya dan ke siapapun orangnya, sebab belajar tidak memprioritaskan tempat dan orang tapi yang di perhatikan adalah apa yang disampaikan. 

2. Mengedepankan sikap saling menghormati antara sesama serta tidak memaksakan kehendak. 

3. Menanamkan rasa cinta terhadap tanah kelahiran dimanapun kita berada serta meningkatkan rasa perduli terhadap negara dan bangsa

4. Terus berbuat hal-hal baik untuk orang di sekitar kita baik yang di kenal maupun yang tidak di kenal, berbuat baiklah terus ke siapapun sebab dengan berbuat baik akan mengantarkan kepada keindahan kehidupan. 


Sahril Basaid








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menulis buku dari karya ilmiah

MENJADI PENULIS MAYOR

“MENULIS BUKU MAYOR DALAM DUA MINGGU”